Tuesday 22 September 2015

Kekasih Semu



   Karya Gigih WW   

       Matahari telah menunjukan wajahnya dan ayampun telah berkokok menandakan waktu pagi telah datang. Aku segera beranjak dari tempat tidurku dengan perasaan yang lesu dan lelah karena semalam aku nonton bola. Waktu telah menunjukan pukul 06.00 segera saja akupun menggambil air untuk mencuci muka saya dan terasa sangat dingin dan sangat segar.  Sayapun ingat akan janji saya dengan Heru bahwa pagi ini akan lari pagi bersama, dan sayapun segera pergi keperempatan jalan tempat kita janjian. Dari kejauhan aku melihat seorang yang berdiri di perempatan jalan, setelah saya mendekat ternyata itu adalah Heru yang sedang menungguku.
    “hei Fadli kenapa kamu baru datang, katanya kita ketemu disini jam setengah 6 ini sudah jam berapa ??” kata Heru kepadaku.
     “ sory Her…… saya terlambat saya lelah benget yakin , selamam aku baru saja nonton bola “, jawabku.
    “ kan nonton bola itu Cuma duduk , gitu aja kok lelah” timbal Heru.
     “ Yaudah lah…. Aku minta  maaf, mendingan kita lari lari aja nanti keburu siang “, kataku lagi.
      “ Ayooo “, jawab Heru dengan semangat.
     Kamipun segera lari pagi dengan mengelilingi komplek sebanyak 3 kali. Karena sudah lelah kami pun memutuskan untuk singgqah di pos ronda dan berbincang bincang. Tanpa disadari Agus dan Tika datang ketempat kami istirahat.
    “ciie….cie…. masih pagi udah berduaan gitu”, ejekku
    “biarin suka suka aku dong, iri ni yeee… makannya kamu cari pacar dong “, kata Agus
    “ ya gak papa lah walaupun jomblo yang penting heppyy, iya gak ruu…”, kataku
    “Iya dong kita kan friend “, sahut Heru
    “ iyaa dehhh….. terserah kalian , eehhh liburan semester ini kalian mau kemana ? “ Tanya Agus
    “Kalau aku kayaknya sih mau di ajak pergi sama kakekku pergi ke kampong, asik kann kalau kalian berdua mau kemana ?”, kata Heru
     “ kalau kita sih pergi jalan jalan aja, iya kan guus”, sahut Tika
     “ Iya dong… kalau kamu siih Fadil mau pergi kemana? Dari tadi diem ajja “, Tanya Agus
     “ kalau saya nanti sore pergi ke villa ayah saya di pegunungan, pasti asik”, sahutku
      Setelah lama bercakap cakap akhirnya kami pulang ke rumah  dan saya bersiap siap  untuk persiapan nanti sore untuk pergi ke villa.
       Waktu telah menunjukan pukul 17.00, saya ,Ayah dan Ibuku pergi menuju viila kami di pegunungan. Di perjalanan saya sangat menikmati perjalanan. Di jalan sangat ramai sehingga kami terjebak kemacetan. Setelah kurang lebih menempuh perjalanan sekitar 1 jam, kami mampir sebentar untk solat,beristirahat dan makan malam bersama di salah satu rumah makan. Setelah istirahat dan lain lainnya, kami pun segera melanjutkan perjalanan munuju ke villa kami. Kita tiba di villa kami pukul 21.00. segera saja saya membawa barang barangku dan juga orang tuaku. Setelah selesai membawa barang barang, saya langsung menuju ke kamar saya untuk tidur karena saya sangat lelah . sementara Ayah dan Ibuku beristiahat di ruang tengah sambil nonton TV. Karena kelelahan saya tidur dengan mudah.
     Pagi harinya saya bangun dengan ceria karena tadi malam saya tidur dengan nyenyak. Saya berniat untuk lari pagi dan keluar  dari kamar dan melihat Iuku ada di dapur sedang masak.
   “ Fadil.. kamu mau kemana naakk… ??”, Tanya Ibuku padaku
    “ Saya mau lari pagi , disekitar komplek aja kok nggak jauh jauh”, jawabku
    “ Ya udah…”, jawab Ibu.
    “ ngomong ngomong ayah dimana, saya mau ajak ayah ikut lari”, pungkas saya.
   “ Ayah masih tidur , mungkin masih kelelahan saat perjalanan tadi malam”, sahut Ibu
    “ Ya udah saya lari pagi sendiri saja “, jawabku lagi
     Aku segera pergi untuk lari pagi disekitar kompek villaku. Disana masih sepi karena kawasan tersebut belum banyak bangunan yang berdiri disana sehingga tampkak seperti milik pribadi. Disamping itu kawasan tersebut sangat segar sehingga siapapun yang tinggal disana pasti terasa sangat yaman dan tentram.
      Akupun lari lari kecil mengelilingi wilayah tersebut. Ketika aku sampai di sebuah sebuah rumah yang besar dan mewah saya melihat ada seorang wanita yang sangat cantik sedang berdiri disana. Sayapun segera menghapiri wanita tersebut.
   “Haiii…….”, sapaku pada gadis cantik tesebut.
   “Haii… “, balasnya
    “ Kamu sedang apa ? kok disini sendiri ?”, tanyaku
    “ aku sedang lari pagi, Sekalian aku menikamti suasana wilayah ini “, jawabnya.
   “ Sama dong, saya juga sedang lari pagi. Mendingan kita lari pagi bersama, kamu mau apa tidak  “, tawarku.
    “ Baiklah ayo kita berangkatt”, pinta gadis itu.
    “ oohhh iya ….. masa kita sudah bicara panjang lebar kok belum kenalan , kan itu nggak afdol”, tanyaku.
     “ iya juga……… namaku Anidia Lili Saputri, biasa dipanggil Lili ”, jawab Lili
      “ kalau nama saya Ahmad Fadli Hermawan, biasa di panggil Fadli”, timbalku.
     “ Ayo kita berangkat nanti keburu siang “, pinta Lili kepadaku.
      “ Ayo …………..” jawabku dengan semangat.
       Kitapun  lari pagi bersama. Aku sangat terpana akan kecantikan Lili, karena selain dia cantik dia juga sopan dan asik kalau saya ajak untuk bicara. Aku berharap Lili menjadi kekasihku, tetapi aku malu untuk menayakannya dan juga kita baru saling berkenalan selai itu mungkin Lili sudah memiliki kekasih kerena dia memang wanita idaman lelaki. Setelah kami lari, kami merasa lelah dan memutusakan untuk istirahat di salah satu taman di kawasan tersebut.
  “ Fadli…… kamu sudah lelah apa belum ?”, Tanya Lili kepadaku.
   “ Iya nih saya sudah lelah, ayo kita istirahat. Tapi dimana ? “, tanyaku.
   “ Itu di taman depan, kan lebih asyik “, pinta Lili.
   “ ya sudah. Ayo kita berangkat sekarang “, kataku.
    “ Ayooo…”, sahut Lili
     Kamipun segera pergi menuju taman tersebut dan duduk di bawah pohon yang rindang. Aku pun meminta nomor hp Lili dan Lilipun memberkiku nomor hp-nya kepadaku.  Lili mengajak saya pergi ke danau yang ada dibelakang taman tersebut.
    Setalah kami leleh bermain bersama di tepi danau, kamipun segera  beranjak pergi untuk pulang. Saya mengantar Lili ke rumahnya dan kita janjian untuk jalan- jalan bersama lagi besok pagi dan Lili setuju untuk itu. Sayapun segra bergegas untuk pulang ke Villaku.
   “ Fadli……. Dari mana saja kamu ? kok kamu lama banget lari paginya”, Tanya Ibuku kepadaku.
   “ aku kan habis lari pagi. Saya tadi ketemu temen loh buu. Dia sangat cantik sekali” ucapku pada Ibuku.
   “ Cieee… anak ibu ternyata sedang jatuh cinta nih….. “ ejek Ibu.
   “ biarin aja ” jawabku kemudian aku seger masuk ke kamar.
   Di kamar saya langsung mandi dan setelah mandi saya pakai baju dan merebahkan diriku kekasur. Saya terbayang bayang akan kecantika wajah Lili dan saya sampai senyum senyum sendiri. Tanpa disadari Ibu tiba tiba saja masku ke kamarku.
      “ ehhh… kamu kok senyum-se  nyum sendiri, jangan jangan kamu kerasukn yah ? atau jangan jangan kamu sedang memdayangkan teman kamu itu “ , Tanya Ibu.
   “ ahhh….. ibu mahh kalau masuk kekamar orang suka nggak ketuk pintu dulu, emang ada apaan bu ? “, tanyaku.
    “Iya deh Ibu minta maaf. Ohhyya ……… makanannya sudah siap ayo kita makan !!”, suruh Ibuku.
 Akupun segera menuju ke ruang makan dan makan pagi bersama denga Ayah dan Ibuku. Malam harinya saya menelepon Lili dan bercakap cakap lama sampai sampai larut malam. Sayapun segera bilang kepada Lili bahwa sekarang sudah malam dan besok kita harus bangun awal dan Lilipin setuju. Setelah selesai saya langsung bergegas tidur dang berharap Lili hadir dalam mimpiku.
    Paginya saya bangun sangat pagi ,saya merasa sangat semangat untuk bertemu Lili dan langsung menuju ke rumah dan saya ingin mengutarakan perasaan saya kepada Lili. Tanpa disadari ternyata Lili sudah ada di depan rumahnya seperti kemarin.
    “ Hai Lili, kok kamu pagi banget “, tanyaku.
    “ Kamu juga datangnya cepat. Ayo kita berangkat langsung aja ? “, pinta Lili.
    “ Ayo………………. “, jawabku.
 Kita segera pergi dan saya akan mengatakannya kepada Lili tetapi saya malu dan Takut. Setelah saya bergulat dengan perasaan takut dan malu sayapun segera mengatakannya kepada Lili tentang perasaanku.
  “ Lili……………….”, tanyaku.
  “ Iya ada apa ? “, jawab Lili.
  “ Anuuuu………. Ituu  …………. “ ,jawabku dengan gugup.
   “ lohhh…….. kok kamu gugup……….. ngomong aja sama saya “, jawab Lili.
   “ tapi kamu jangan marah yaa…… “, ucapku dengan gugup.
   “ Iya…………. Aku nggak marah kok. Memangnya kamu mau bilang apa ? “, Tanya Lili lagi.
    “ itu…… kamu sudah punya pacar belum ?”, kataku.
     “ Ohh Cuma gitu…….. aku ini belum punya pacar. Memanggnya ada apa kamu bilang seperti itu “, jawabnya.
    “ gini………… maukah kamu menjadi pacarku ? “, tanyaku kepada Lili.
      Lili langsung saja diam dan saya sangat malu kepada lili .
     “ Kalau nggak mau juga nggak apa-apa  kok “, ucapku.
     “ Enggak kok………… saya mau jadi pacar kamu “, jawab Lili.
Saat itu saya sangat senang  sekali dalam seumur hidupku dan saya kemudian membawa Lili ke danau untuk bermain disana, selain itu kami juga foto bersama. Saya menyematkna bunga ditelinga Lili dan Lili sangat terliha cantik kemudian kami berfoto.setelah selesai kami segera pulang dan seperti biasa saya mengajak Lili untuk jalan jalan lagi besok pagi. Saya pulang dengan perasaan sangat gembira.
     Selama satu minggu saya menjalin kasih dengan Lili dan selama satu minggu juga kami  selalu jalan-jalan pagi setiap harinya.
       Pada hari ke-7 kami dari danau dan saya mengantarkan Lili pulang.
      “ terima kasih ya kamu sudah mengantarkan saya pulang “, katanya.
      “ ah….nggak apa-apa kok kan sudah biasa “, jawabku.
“terima kasihya sudah menemaniku selama ini dan sampai jumpa lagi ‘’ kata Lili kemudian langsung masuk ke dalam rumah
    Saya bingung dengan perkataan Lili dan saya meilih untuk tidak memikirkan perkataan itu kemudian say langsung pulang. Pada malam harinya saya bermimpi bertemu dengan lili dan Lili juga berkata seperti tadi pagi. Lili berkata lagi “ alam kita berbeda jadi maafkan aku Fadli……selamat tinggal”. Saya len khagsung saja bangun dan saya khawatir. Setelah pagi saya langsung menuju ke rumah Lili dan tidak menemukan Lili. Kemudian saya memanggil Lili di depan rumahnya. Tiba- tiba ada seorang  penduduk lewat dan bertanya.
  “ Naak….. sedang apa kamu disitu ? kata warga tersebut.
  “ Saya sedang menunggu pacar saya yagng bernama Lili. Dia tinggl disini”, jawabku.
    “ Maaf ya nakk………. Itu rumah kosong. 2 tahun yang lalu ada peristiwa perampokan di rumah tersebut. Semua anggota keluarga itu terbunuh juga anaknya yang bernama Lili “, kata warga itu kemudian langsung saja pergi.
Sayapun tidak percaya dan tetap menunggu Lili sambil tetap menghubungi Lili. Tetapi ketika saya menengok rumah tersebut, betapa terkejutnya saya bahwa yang tadinya rumah itu megah sekarang yang saya lihat adalah rumah kosong yang mengerikan. Saya pun segera pulang dan melihat foto bersama Lili, ternyata setelah saya melihat foto itu ternyata  Lili tidak ada pada foto-foto tersebut dan yang hanya adalah foto saya sendiri.  Saya langsung merasa sedih karena wanita yang saya cintai dan saya sayangi bukanlah seorang manusia. Setelah liburan sekolah selasai keluargaku pulang ke kota dan saya berniat mengenang peristiwa itu da akan saya simpan dalam hati saya selamanya.

TAMAT

No comments:

Post a Comment