Karya Gigih WW
Matahari telah menunjukan wajahnya dan ayampun telah berkokok menandakan waktu pagi telah datang. Aku segera beranjak dari tempat tidurku dengan perasaan yang lesu dan lelah karena semalam aku nonton bola. Waktu telah menunjukan pukul 06.00 segera saja akupun menggambil air untuk mencuci muka saya dan terasa sangat dingin dan sangat segar. Sayapun ingat akan janji saya dengan Heru bahwa pagi ini akan lari pagi bersama, dan sayapun segera pergi keperempatan jalan tempat kita janjian. Dari kejauhan aku melihat seorang yang berdiri di perempatan jalan, setelah saya mendekat ternyata itu adalah Heru yang sedang menungguku.
Matahari telah menunjukan wajahnya dan ayampun telah berkokok menandakan waktu pagi telah datang. Aku segera beranjak dari tempat tidurku dengan perasaan yang lesu dan lelah karena semalam aku nonton bola. Waktu telah menunjukan pukul 06.00 segera saja akupun menggambil air untuk mencuci muka saya dan terasa sangat dingin dan sangat segar. Sayapun ingat akan janji saya dengan Heru bahwa pagi ini akan lari pagi bersama, dan sayapun segera pergi keperempatan jalan tempat kita janjian. Dari kejauhan aku melihat seorang yang berdiri di perempatan jalan, setelah saya mendekat ternyata itu adalah Heru yang sedang menungguku.
“hei Fadli kenapa kamu baru datang, katanya
kita ketemu disini jam setengah 6 ini sudah jam berapa ??” kata Heru kepadaku.
“ sory Her…… saya terlambat saya lelah benget
yakin , selamam aku baru saja nonton bola “, jawabku.
“ kan nonton bola itu Cuma duduk , gitu aja
kok lelah” timbal Heru.
“ Yaudah lah…. Aku minta maaf, mendingan kita lari lari aja nanti
keburu siang “, kataku lagi.
“ Ayooo “, jawab Heru dengan semangat.
Kamipun segera lari
pagi dengan mengelilingi komplek sebanyak 3 kali. Karena sudah lelah kami pun
memutuskan untuk singgqah di pos ronda dan berbincang bincang. Tanpa disadari
Agus dan Tika datang ketempat kami istirahat.
“ciie….cie…. masih
pagi udah berduaan gitu”, ejekku
“biarin suka suka
aku dong, iri ni yeee… makannya kamu cari pacar dong “, kata Agus
“ ya gak papa lah
walaupun jomblo yang penting heppyy, iya gak ruu…”, kataku
“Iya dong kita kan
friend “, sahut Heru
“ iyaa dehhh…..
terserah kalian , eehhh liburan semester ini kalian mau kemana ? “ Tanya Agus
“Kalau aku kayaknya
sih mau di ajak pergi sama kakekku pergi ke kampong, asik kann kalau kalian
berdua mau kemana ?”, kata Heru
“ kalau kita sih
pergi jalan jalan aja, iya kan guus”, sahut Tika
“ Iya dong… kalau
kamu siih Fadil mau pergi kemana? Dari tadi diem ajja “, Tanya Agus
“ kalau saya nanti
sore pergi ke villa ayah saya di pegunungan, pasti asik”, sahutku
Setelah lama bercakap
cakap akhirnya kami pulang ke rumah dan
saya bersiap siap untuk persiapan nanti
sore untuk pergi ke villa.
Waktu telah
menunjukan pukul 17.00, saya ,Ayah dan Ibuku pergi menuju viila kami di
pegunungan. Di perjalanan saya sangat menikmati perjalanan. Di jalan sangat
ramai sehingga kami terjebak kemacetan. Setelah kurang lebih menempuh
perjalanan sekitar 1 jam, kami mampir sebentar untk solat,beristirahat dan
makan malam bersama di salah satu rumah makan. Setelah istirahat dan lain
lainnya, kami pun segera melanjutkan perjalanan munuju ke villa kami. Kita tiba
di villa kami pukul 21.00. segera saja saya membawa barang barangku dan juga
orang tuaku. Setelah selesai membawa barang barang, saya langsung menuju ke
kamar saya untuk tidur karena saya sangat lelah . sementara Ayah dan Ibuku
beristiahat di ruang tengah sambil nonton TV. Karena kelelahan saya tidur
dengan mudah.
Pagi harinya saya
bangun dengan ceria karena tadi malam saya tidur dengan nyenyak. Saya berniat
untuk lari pagi dan keluar dari kamar
dan melihat Iuku ada di dapur sedang masak.
“ Fadil.. kamu mau
kemana naakk… ??”, Tanya Ibuku padaku
“ Saya mau lari pagi
, disekitar komplek aja kok nggak jauh jauh”, jawabku
“ Ya udah…”, jawab
Ibu.
“ ngomong ngomong
ayah dimana, saya mau ajak ayah ikut lari”, pungkas saya.
“ Ayah masih tidur ,
mungkin masih kelelahan saat perjalanan tadi malam”, sahut Ibu
“ Ya udah saya lari
pagi sendiri saja “, jawabku lagi
Aku segera pergi
untuk lari pagi disekitar kompek villaku. Disana masih sepi karena kawasan
tersebut belum banyak bangunan yang berdiri disana sehingga tampkak seperti
milik pribadi. Disamping itu kawasan tersebut sangat segar sehingga siapapun
yang tinggal disana pasti terasa sangat yaman dan tentram.
Akupun lari lari
kecil mengelilingi wilayah tersebut. Ketika aku sampai di sebuah sebuah rumah
yang besar dan mewah saya melihat ada seorang wanita yang sangat cantik sedang
berdiri disana. Sayapun segera menghapiri wanita tersebut.
“Haiii…….”, sapaku
pada gadis cantik tesebut.
“Haii… “, balasnya
“ Kamu sedang apa ?
kok disini sendiri ?”, tanyaku
“ aku sedang lari
pagi, Sekalian aku menikamti suasana wilayah ini “, jawabnya.
“ Sama dong, saya
juga sedang lari pagi. Mendingan kita lari pagi bersama, kamu mau apa
tidak “, tawarku.
“ Baiklah ayo kita berangkatt”, pinta gadis
itu.
“ oohhh iya ….. masa kita sudah bicara
panjang lebar kok belum kenalan , kan itu nggak afdol”, tanyaku.
“ iya juga……… namaku Anidia Lili
Saputri, biasa dipanggil Lili ”, jawab Lili
“ kalau nama saya Ahmad Fadli Hermawan,
biasa di panggil Fadli”, timbalku.
“ Ayo kita berangkat nanti keburu siang “,
pinta Lili kepadaku.
“ Ayo …………..” jawabku dengan semangat.
Kitapun
lari pagi bersama. Aku sangat terpana akan kecantikan Lili, karena
selain dia cantik dia juga sopan dan asik kalau saya ajak untuk bicara. Aku
berharap Lili menjadi kekasihku, tetapi aku malu untuk menayakannya dan juga kita
baru saling berkenalan selai itu mungkin Lili sudah memiliki kekasih kerena dia
memang wanita idaman lelaki. Setelah kami lari, kami merasa lelah dan
memutusakan untuk istirahat di salah satu taman di kawasan tersebut.
“ Fadli…… kamu sudah lelah apa belum ?”, Tanya Lili kepadaku.
“ Iya nih saya sudah lelah, ayo kita istirahat. Tapi dimana ? “,
tanyaku.
“ Itu di taman depan, kan lebih asyik “, pinta Lili.
“ ya sudah. Ayo kita berangkat sekarang “, kataku.
“ Ayooo…”, sahut Lili
Kamipun segera pergi menuju taman tersebut
dan duduk di bawah pohon yang rindang. Aku pun meminta nomor hp Lili dan
Lilipun memberkiku nomor hp-nya kepadaku.
Lili mengajak saya pergi ke danau yang ada dibelakang taman tersebut.
Setalah kami leleh bermain bersama di tepi
danau, kamipun segera beranjak pergi
untuk pulang. Saya mengantar Lili ke rumahnya dan kita janjian untuk jalan-
jalan bersama lagi besok pagi dan Lili setuju untuk itu. Sayapun segra bergegas
untuk pulang ke Villaku.
“ Fadli……. Dari mana saja kamu ? kok kamu lama banget lari paginya”,
Tanya Ibuku kepadaku.
“ aku kan habis lari pagi. Saya tadi ketemu temen loh buu. Dia sangat
cantik sekali” ucapku pada Ibuku.
“ Cieee… anak ibu ternyata sedang jatuh cinta nih….. “ ejek Ibu.
“ biarin aja ” jawabku kemudian aku seger masuk ke kamar.
Di kamar saya langsung mandi dan setelah
mandi saya pakai baju dan merebahkan diriku kekasur. Saya terbayang bayang akan
kecantika wajah Lili dan saya sampai senyum senyum sendiri. Tanpa disadari Ibu
tiba tiba saja masku ke kamarku.
“ ehhh… kamu kok senyum-se nyum sendiri, jangan jangan kamu kerasukn yah
? atau jangan jangan kamu sedang memdayangkan teman kamu itu “ , Tanya Ibu.
“ ahhh….. ibu mahh kalau masuk kekamar orang suka nggak ketuk pintu
dulu, emang ada apaan bu ? “, tanyaku.
“Iya deh Ibu minta maaf. Ohhyya ………
makanannya sudah siap ayo kita makan !!”, suruh Ibuku.
Akupun segera menuju ke ruang makan dan makan
pagi bersama denga Ayah dan Ibuku. Malam harinya saya menelepon Lili dan
bercakap cakap lama sampai sampai larut malam. Sayapun segera bilang kepada
Lili bahwa sekarang sudah malam dan besok kita harus bangun awal dan Lilipin
setuju. Setelah selesai saya langsung bergegas tidur dang berharap Lili hadir
dalam mimpiku.
Paginya saya bangun sangat pagi ,saya
merasa sangat semangat untuk bertemu Lili dan langsung menuju ke rumah dan saya
ingin mengutarakan perasaan saya kepada Lili. Tanpa disadari ternyata Lili
sudah ada di depan rumahnya seperti kemarin.
“ Hai Lili, kok kamu pagi banget “,
tanyaku.
“ Kamu juga datangnya cepat. Ayo kita
berangkat langsung aja ? “, pinta Lili.
“ Ayo………………. “, jawabku.
Kita segera pergi dan saya akan mengatakannya
kepada Lili tetapi saya malu dan Takut. Setelah saya bergulat dengan perasaan
takut dan malu sayapun segera mengatakannya kepada Lili tentang perasaanku.
“ Lili……………….”, tanyaku.
“ Iya ada apa ? “, jawab Lili.
“ Anuuuu………. Ituu …………. “
,jawabku dengan gugup.
“ lohhh…….. kok kamu gugup……….. ngomong aja sama saya “, jawab Lili.
“ tapi kamu jangan marah yaa…… “, ucapku dengan gugup.
“ Iya…………. Aku nggak marah kok. Memangnya kamu mau bilang apa ? “, Tanya
Lili lagi.
“ itu…… kamu sudah punya pacar belum ?”,
kataku.
“ Ohh Cuma gitu…….. aku ini belum punya
pacar. Memanggnya ada apa kamu bilang seperti itu “, jawabnya.
“ gini………… maukah kamu menjadi pacarku ? “,
tanyaku kepada Lili.
Lili langsung saja diam dan saya sangat
malu kepada lili .
“ Kalau nggak mau juga nggak apa-apa kok “, ucapku.
“ Enggak kok………… saya mau jadi pacar kamu
“, jawab Lili.
Saat
itu saya sangat senang sekali dalam
seumur hidupku dan saya kemudian membawa Lili ke danau untuk bermain disana,
selain itu kami juga foto bersama. Saya menyematkna bunga ditelinga Lili dan
Lili sangat terliha cantik kemudian kami berfoto.setelah selesai kami segera
pulang dan seperti biasa saya mengajak Lili untuk jalan jalan lagi besok pagi.
Saya pulang dengan perasaan sangat gembira.
Selama satu minggu saya menjalin kasih dengan
Lili dan selama satu minggu juga kami
selalu jalan-jalan pagi setiap harinya.
Pada hari ke-7 kami dari danau dan saya
mengantarkan Lili pulang.
“ terima kasih ya kamu sudah mengantarkan
saya pulang “, katanya.
“ ah….nggak apa-apa kok kan sudah biasa
“, jawabku.
“terima
kasihya sudah menemaniku selama ini dan sampai jumpa lagi ‘’ kata Lili kemudian
langsung masuk ke dalam rumah
Saya
bingung dengan perkataan Lili dan saya meilih untuk tidak memikirkan perkataan
itu kemudian say langsung pulang. Pada malam harinya saya bermimpi bertemu dengan
lili dan Lili juga berkata seperti tadi pagi. Lili berkata lagi “ alam kita
berbeda jadi maafkan aku Fadli……selamat tinggal”. Saya len khagsung saja bangun
dan saya khawatir. Setelah pagi saya langsung menuju ke rumah Lili dan tidak
menemukan Lili. Kemudian saya memanggil Lili di depan rumahnya. Tiba- tiba ada
seorang penduduk lewat dan bertanya.
“ Naak….. sedang apa kamu disitu ? kata warga tersebut.
“ Saya sedang menunggu pacar saya yagng
bernama Lili. Dia tinggl disini”, jawabku.
“ Maaf ya nakk………. Itu rumah kosong. 2
tahun yang lalu ada peristiwa perampokan di rumah tersebut. Semua anggota
keluarga itu terbunuh juga anaknya yang bernama Lili “, kata warga itu kemudian
langsung saja pergi.
Sayapun
tidak percaya dan tetap menunggu Lili sambil tetap menghubungi Lili. Tetapi
ketika saya menengok rumah tersebut, betapa terkejutnya saya bahwa yang tadinya
rumah itu megah sekarang yang
saya lihat adalah rumah kosong yang mengerikan. Saya pun segera pulang dan
melihat foto bersama Lili, ternyata setelah saya melihat foto itu ternyata Lili tidak ada pada foto-foto tersebut dan
yang hanya adalah foto saya sendiri.
Saya langsung merasa sedih karena wanita yang saya cintai dan saya
sayangi bukanlah seorang manusia. Setelah liburan sekolah selasai keluargaku
pulang ke kota dan saya berniat mengenang peristiwa itu da akan saya simpan
dalam hati saya selamanya.
TAMAT
No comments:
Post a Comment